memaafkan

Rasulullah SAW terus berlari bersama sahabatnya untuk menghindari lemparan batu dan amuk massa.Meski demikian, tetap saja ada puluhan bahkan mungkin ratusan batu menerjang Rasulullah SAW dan para sahabatnya diiringi cacian dan hinaan yang merendahkan . Tubuh mereka terluka , kaki-kaki mereka penuh darah. Bukan hanya Zaid, Sahabat Nabi yang menangis menyaksikan perlakuan Bani Thaif itu kepada Rasulullah, tetapi juga alam semesta. Begitu memilukannya peristiwa itu, hingga malaikat Jibril datang menghampiri Nabi Muhammad SAW dan menyampaikan “ Perintahkanlah Aku ! seandainya Engkau menghendaki kedua bukit ini dihimpitkan kepada mereka, niscaya akan Aku lakukan dengan segera ! “

Kawan, Seandainya kita adalah manusia yang didzalimi itu. Seandainya kita adalah manusia yang kehormatannya diinjak-injak oleh kaum itu, lalu tiba-tiba hadir sebuah kekuasaan dan kekuatan besar yang siap untuk menjalankan apapun perintah kita sebagai balasannya, maka hukuman apa yang akan kita berikan kepada mereka ?

Tapi Rasulullah menjawab berbeda dari jawaban yang biasanya diberikan oleh manusia pada umumnya. Rasulullah menjawab seluruh hinaan, perlakuan dan siksaan Bani Thaif itu dengan do’a “ Allahummahdii qawmii fainnahum laa ya’lamuun “ ( Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena mereka masih juga belum paham tentang arti islam ). Bahkan Rasulullah juga mendo’akan agar keturunan mereka nanti akan menyembah Allah.

Rasulullah SAW sedang mengajarkan kita tentang sebuah pelajaran BERJIWA BESAR ! pelajaran yang selalu hadir bersama manusia-manusia besar dalam sejarah manusia.

Mungkin suatu saat kita dihadapkan pada situasi yang sama. Kita mampu untuk marah , kita bisa untuk menghina , kita sanggup untuk membalas orang yang telah menyakiti kita. Atas nama sakit hati, dan dendam yang teramat dalam. Atas nama amarah yang membara maka saat itulah kebesaran jiwa menemukan ujiannya. Hidup adalah pilihan dan manusia-manusia besar dalam sejarah adalah orang-orang yang ketika hidupnya menemukan pilihan yang sama mereka memilih untuk berbesar jiwa dan menyebarkan kasih sayang serta memaafkan. Bagaimana dengan kita ?

Pelajaran yang kita petik hari ini adalah :

Belajarlah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Hanya orang yang berjiwa besar yang bisa memaafkan, hanya orang yang lemah yang cenderung mudah membenci dan menyimpan kesalahan orang lain.

Hanya orang yang berjiwa kerdil yang menyimpan dendam dan tidak bias memaafkan orang lain.

WASSALAM